Associated Press (AP) – Regulator kesehatan AS pada Rabu mengirimkan surat peringatan ke 18 situs web yang menjual produk mereka.Versi Botox yang palsu atau tidak disetujuiObat suntik serupa biasanya digunakan untuk menghaluskan kerutan.

ituBadan Pengawas Obat dan MakananDikatakan bahwa pihaknya mengambil tindakan setelah menerima laporan adanya cedera yang terkait dengan produk tersebut, termasuk efek samping racun.

Botox adalah bentuk botulinum yang diencerkan dan dimurnikan, salah satu zat paling beracun di dunia. Bahan ini bekerja dengan memblokir sinyal saraf untuk sementara dan menyebabkan otot menjadi rileks. Meskipun Botox paling terkenal untuk penggunaan kosmetik, Botox juga disetujui di Amerika Serikat untuk sejumlah kondisi medis, termasuk kejang otot, gangguan mata, dan migrain.

FILE – Seorang pasien menerima suntikan Botox di sebuah klinik di Arlington, Virginia, pada 5 Juni 2009. (AP Photo/Jacquelyn Martin, File)

Sebagian besar surat peringatan yang dikeluarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) ditujukan ke situs kosmetik. Dalam setiap kasus, FDA mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan versi obat mirip Botox yang tidak diberi label atau diberi label yang salah dan belum disetujui oleh badan tersebut. Selain obat asli yang diperkenalkan Allergan pada tahun 1989, FDA telah menyetujui beberapa versi pesaing.

Obat botoks yang disetujui oleh FDA memiliki Peringatan Paling Parah dari badan tersebut, yaitu label berlapis yang mengingatkan dokter dan pasien bahwa obat tersebut dapat menyebabkan penyakit.Efek samping yang serius atau mengancam jiwa.

Dalam kasus yang jarang terjadi, racun dapat menyebar ke luar tempat suntikan ke bagian tubuh lain, melumpuhkan atau melemahkan otot-otot yang diperlukan untuk bernapas dan menelan. Tanda-tanda keracunan makanan antara lain kesulitan menelan atau bernapas, bicara tidak jelas, dan kelemahan otot. Gejala ini bisa terjadi beberapa jam setelah penyuntikan.

Dalam siaran persnya pada hari Rabu, FDA mengatakan pasien harus menerima obat hanya dari profesional kesehatan yang berlisensi dan terlatih untuk mengelolanya. Badan tersebut mencatat bahwa pasien dengan tanda-tanda keracunan makanan harus “segera mencari perawatan medis.”

Tautan sumber