Berita

Israel mengatakan jenazah yang dibebaskan Hamas bukanlah mantan sandera

Para pejabat Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa salah satu jenazah yang baru-baru ini diserahkan oleh Hamas sebenarnya bukan salah satu sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut, berdasarkan pemeriksaan forensik.

Pemindahan jenazah yang tidak diketahui identitasnya menambah lapisan ketegangan pada gencatan senjata rapuh yang ditengahi oleh Presiden Trump pekan lalu, di mana Hamas telah berkomitmen untuk menyerahkan 28 jenazah sandera yang mereka sandera, sebagian besar sejak serangan teroris terhadap negara tersebut pada 7 Oktober 2023.

Hamas telah menyerahkan delapan jenazah sejak Senin, yang seharusnya menjadi batas waktu pembebasan semua sandera yang hidup dan mati. Kedua puluh tahanan yang masih hidup kembali ke rumah mereka.

Militer Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh Institut Kedokteran Forensik Nasional menetapkan bahwa satu dari empat jenazah yang diserahkan oleh Hamas hari itu tidak cocok dengan salah satu sandera.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Pemerintah dan seluruh institusi untuk orang hilang dan tahanan di Negara Israel bertekad, berkomitmen dan bekerja tanpa kenal lelah untuk mengembalikan semua sandera yang jatuh untuk dimakamkan secara layak di negara mereka.”

“Organisasi teroris Hamas diharuskan memenuhi kewajibannya di hadapan para mediator dan mengembalikan mereka sebagai bagian dari implementasi perjanjian. Kami tidak akan menyerah dalam hal ini dan tidak akan menyia-nyiakan upaya sampai kami mengembalikan semua sandera yang gugur, semuanya, dan semoga ingatan mereka diberkati.”

Komite Palang Merah Internasional sedang mengoordinasikan pemindahan jenazah antara Hamas dan Israel, dan Hamas dilaporkan mengatakan bahwa pihaknya memerlukan lebih banyak waktu untuk menemukan dan menyerahkan jenazah dalam kerangka perjanjian gencatan senjata.

Awal tahun ini, Hamas menyerahkan kepada Israel sebuah jenazah yang dikatakan sebagai sandera Sheri Bibas yang dibunuh, namun kemudian diidentifikasi sebagai seorang wanita Palestina. Jenazah Bibas yang sebenarnya kemudian diserahkan ke Israel.

Hamas memberi tahu para mediator bahwa mereka akan mengirimkan empat jenazah sandera lagi ke Israel pada hari Rabu Times of Israel melaporkan.

Israel menyatakan akan mengurangi jumlah bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Gaza sebagai respons atas keterlambatan Hamas dalam menyerahkan jenazah. Associated Press melaporkanNamun belum jelas apakah ancaman ini dilakukan atau tidak.

Tautan sumber

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *