Finansial

Saham NVIDIA Tertekan: Apakah Pemulihan Akan Segera Terjadi?

NVIDIA, raksasa teknologi yang menjadi pusat pertumbuhan AI, telah melihat sahamnya merosot tajam dalam beberapa minggu terakhir. Sejak mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $153,13 pada Januari 2025, harga saham telah turun sekitar 27,5%, ditutup pada $110,93 pada 11 April 2025. Penurunan tajam ini membuat banyak investor bertanya-tanya: apakah ini awal dari penurunan jangka panjang, atau peluang langka untuk membeli saat harga sedang turun?

Melihat lebih dekat kinerja historis perusahaan dan fundamental saat ini dapat memberikan beberapa petunjuk tentang apa yang akan terjadi selanjutnya bagi NVIDIA.

Apa yang Menyebabkan Penurunan Saham NVIDIA?

Penurunan NVIDIA baru-baru ini terjadi setelah kenaikan yang luar biasa. Dari November 2022 hingga Januari 2025, sahamnya melonjak lebih dari 1.000%, sebagian besar didorong oleh kegembiraan atas kecerdasan buatan generatif. Namun, kegembiraan itu baru-baru ini berubah menjadi sentimen yang lebih hati-hati.

Meningkatnya ketegangan geopolitik—terutama antara AS dan Tiongkok—telah mengguncang pasar, sementara kekhawatiran muncul tentang apakah investasi besar-besaran dalam infrastruktur AI dapat berkelanjutan dalam jangka panjang. Yang menambah kegelisahan adalah laporan tentang DeepSeek, perusahaan rintisan AI Tiongkok yang membuat gebrakan dan memicu ketakutan kompetitif.

Rebound Sudah Dekat? Tren Masa Lalu Menunjukkan Pemulihan

Analisis oleh The Motley Fool menawarkan perspektif yang menggembirakan. Selama dekade terakhir, saham NVIDIA telah mengalami tiga koreksi besar—masing-masing melebihi 35%. Dalam ketiga kejadian tersebut, perusahaan bangkit kembali dengan keuntungan besar. Rata-rata, saham naik 305% dalam dua tahun setelah setiap penurunan.

Satu contoh menonjol: selama jatuhnya pasar COVID-19 pada Maret 2020, saham NVIDIA anjlok hampir 40%, hanya untuk mencapai titik tertinggi baru dalam waktu dua bulan. Selama dua tahun berikutnya, saham tersebut menghasilkan laba sekitar 400%.

Bahkan selama koreksi tertajamnya—dari akhir 2021 hingga Oktober 2022—ketika saham kehilangan 66% nilainya, NVIDIA bangkit kembali ke titik tertinggi baru hanya dalam enam bulan. Selama dua tahun berikutnya, investor melihat pengembalian sekitar 335%.

Pola-pola ini menunjukkan bahwa NVIDIA memiliki rekam jejak yang terbukti bangkit lebih kuat dari kemerosotan.

Tetap Memimpin Perlombaan AI

Meskipun terjadi turbulensi baru-baru ini, NVIDIA tetap menjadi pemimpin yang tak terbantahkan dalam ruang perangkat keras AI. Laporan menunjukkan perusahaan mengendalikan sekitar 98% pasar GPU pusat data dan lebih dari 85% segmen akselerator AI. Analis berpendapat bahwa penurunan biaya dalam pengembangan AI sebenarnya dapat mendorong permintaan yang lebih luas—area di mana NVIDIA diposisikan dengan baik untuk mendapatkan keuntungan.

Perusahaan ini juga berekspansi melampaui AI generatif, berinvestasi besar-besaran di sektor-sektor yang sedang berkembang seperti kendaraan otonom dan robotika. Pendekatannya yang terintegrasi secara vertikal—yang mencakup GPU, CPU, perangkat keras jaringan, dan perangkat lunak—memungkinkan terciptanya sistem AI lengkap yang dioptimalkan untuk kinerja dan efisiensi.

Tantangan di Depan, Namun NVIDIA Mungkin Siap

NVIDIA memang menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan seperti Broadcom dan Marvell, yang tengah mengembangkan sirkuit terpadu khusus aplikasi (ASIC) yang ditujukan untuk tugas-tugas AI. Namun, para ahli menunjukkan bahwa NVIDIA memiliki keunggulan utama: platform perangkat lunak CUDA miliknya. CUDA menyederhanakan pengembangan aplikasi AI—sesuatu yang saat ini sulit ditandingi oleh ASIC pesaing.

Selain itu, menurut The Motley Fool, Morgan Stanley memperkirakan chip B200 baru NVIDIA akan memberikan kinerja dua kali lipat per dolar dibandingkan dengan ASIC terkemuka yang tersedia saat ini. Itu dapat membantu NVIDIA mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam waktu dekat.

Prospek Akhir

Meskipun saham NVIDIA tidak dapat disangkal berada di bawah tekanan, data historis menunjukkan bahwa kemunduran tersebut sering kali diikuti oleh pemulihan yang kuat. Bagi investor yang bertaruh pada tren jangka panjang seperti AI dan infrastruktur pusat data, penurunan saat ini mungkin merupakan titik masuk yang menarik.

Namun, seperti biasa dengan pasar saham, masa depan tetap tidak pasti. Namun jika masa lalu menjadi panduan, mengesampingkan NVIDIA mungkin terlalu dini.

Related Articles