CEO Nvidia Jensen Huang pada hari Rabu mengklarifikasi pernyataannya yang memperingatkan bahwa Tiongkok “akan memenangkan perlombaan AI,” menunjukkan bahwa Beijing mendekati Amerika Serikat dalam teknologi AI dan bahwa “penting” bagi Washington untuk bergerak maju.

Dalam sebuah wawancara dengan Waktu KeuanganHuang memberikan penilaian tegas: “China akan memenangkan perlombaan AI.” Ia mengutip peraturan pemerintah mengenai AI di Amerika Serikat dan rendahnya biaya energi di Tiongkok sebagai faktor kuncinya.

Presiden Nvidia mengeluarkan pernyataan itu pada Rabu malam Pernyataan lainmencoba menjelaskan komentarnya sebelumnya.

“Seperti yang sudah lama saya katakan, Tiongkok tertinggal nanodetik di belakang Amerika dalam bidang kecerdasan buatan. Penting bagi Amerika untuk menang dengan menjadi yang terdepan dan memenangkan hati pengembang di seluruh dunia,” katanya dalam pernyataan yang diposting di platform media sosial X.

Nvidia melihat sahamnya turun pada Rabu sore. Namun, pembuat chip tersebut masih menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Ini menjadi perusahaan pertama yang mencapai nilai pasar $5 triliun pada minggu lalu.

Pertumbuhan pesat perusahaan ini terkait erat dengan ledakan kecerdasan buatan, karena chip mereka tetap menjadi kunci bagi pengembangan teknologi tersebut. Ketika Amerika Serikat dan Tiongkok berlomba mengembangkan teknologi baru tersebut, Nvidia mendapati dirinya berada dalam posisi yang rumit, berusaha menjualnya ke kedua negara adidaya tersebut.

Perusahaan ini meraih kemenangan besar awal tahun ini ketika pemerintahan Trump berbalik arah dan mengizinkan perusahaan tersebut menjual chip H20-nya ke Tiongkok dengan imbalan pemotongan pendapatan sebesar 15 persen. Namun, Beijing sejak itu dilaporkan melarang perusahaan-perusahaan teknologi besar dalam negeri membeli chip-chip tersebut, karena mereka berupaya mengembangkan kemampuan pembuatan chipnya sendiri.

Di tengah hubungan dagang yang terus bergejolak antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Huang semakin merangkul Presiden Trump.

Pada konferensi pertama perusahaan tersebut di Washington minggu lalu, sang CEO memuji kebijakan energi dan manufaktur Trump dan meminjam ungkapan khasnya untuk berterima kasih kepada hadirin karena telah “membuat Amerika hebat kembali.”

Tautan sumber