AirAsia Indonesia Akan Tambah Enam Rute Baru dan Lima Pesawat pada 2025

Finansial

Maskapai berbiaya rendah (LCC) utama, AirAsia Indonesia (QZ), merencanakan peluncuran enam rute penerbangan baru pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka.

Maskapai yang berbasis di Tangerang ini juga akan menambah lima pesawat ke dalam armadanya, sehingga total operasi mereka mencapai 30 pesawat.

Rencana Rute Baru AirAsia Indonesia

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga, mengungkapkan rencana ini dalam acara Ramp Check di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta pada 27 Desember 2024. Saat ini, lima pesawat sedang dalam proses perawatan dan dijadwalkan bergabung dengan operasi aktif, seperti dilaporkan oleh Tempo.

Rute baru ini akan mencakup pasar domestik dan internasional, meskipun destinasi spesifiknya masih dirahasiakan. Sinaga menegaskan bahwa fokus utama maskapai saat ini adalah menangani musim puncak yang sedang berlangsung sebelum mengumumkan detail rute baru.

Ekspansi ini melanjutkan pertumbuhan AirAsia Indonesia pada tahun 2024, di mana mereka telah meluncurkan lima rute internasional yang menghubungkan Jakarta dengan Kota Kinabalu dan Bandar Seri Begawan, serta Bali dengan Cairns, Kota Kinabalu, dan Phuket. Selain itu, layanan domestik baru juga dimulai antara Bandar Lampung dan Bali.

Jaringan saat ini mencakup 32 rute, terdiri dari delapan rute domestik dan 24 destinasi internasional. Maskapai ini mengoperasikan 399 penerbangan mingguan di seluruh jaringannya, menunjukkan peningkatan kapasitas operasional yang signifikan.

Tantangan Operasional

AirAsia Indonesia menghadapi tantangan dalam mencapai target penerbangannya pada tahun 2024 akibat kekurangan suku cadang pesawat. Veranita Yosephine Sinaga menyebutkan gangguan rantai pasokan global yang muncul setelah pandemi COVID-19 sebagai penyebab utama.

Industri penerbangan kini menghadapi persaingan ketat untuk mendapatkan suku cadang karena maskapai di seluruh dunia berlomba mengembalikan armada mereka ke kapasitas penuh. Kekurangan ini secara langsung memengaruhi kemampuan AirAsia untuk menjaga jadwal penerbangan yang direncanakan.

Data dari Airnav Indonesia menunjukkan bahwa AirAsia memimpin dalam frekuensi penerbangan internasional di antara maskapai Indonesia, tetapi memiliki jumlah penerbangan domestik terendah pada tahun 2024. Meskipun demikian, Sinaga tetap optimis untuk memperluas jaringan domestik pada 2025.

Ekspansi jaringan domestik yang direncanakan ini sejalan dengan tujuan AirAsia untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Pantau terus berita terbaru seputar penerbangan dan ikuti kami di media sosial untuk informasi terkini.